Dalam rangka menghadapi era kebiasaan baru, ratusan mahasiswa baru (maba) Universitas Muhammadiyah Purworejo diberikan pelatihan program pengembangan softskill.
Ketua Panitia, Cahyana Nursidiq, M.Pd. mengungkapkan, kegiatan yang merupakan program kerja bidang kemahasiswaan UM Purworejo ini mengusung tema “Self-Motivation to Build Experience and Process of Learning” Menjadi Mahasiswa Tangguh dan Merdeka di Era Kebiasaan Baru. Ada tiga keterampilan yang dilatihkan dalam kegiatan ini, meliputi kreativitas, sikap kritis, dan mandiri.
“Kegiatan diikuti 867 mahasiswa, terdiri dari 856 mahasiswa semester 1 dan 11 mahasiswa semester sebelumnya yang belum pernah mengikuti softskill. Kegiatan dibagi menjadi tiga pertemuan, yakni pembukaan pada hari ini, dilanjutkan kegiatan pelatihan softskill pada tanggal 10 dan 11 Desember,” kata Cahyana, dalam sambutannya saat membuka acara secara daring melalui zoom meeting, Selasa (8/12).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelatihan kali ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting mengingat pandemi belum berakhir. Bentuk kegiatannya pun disesuaikan, antara lain pelatihan, kuis, permainan, dan penugasan online dengan melibatkan 14 fasilitator, yang merupakan para dosen UM Purworejo yang sebelumnya telah dilatih melalui pembekalan fasilitator softskill.
“Harapannya dari kegiatan ini mahasiswa dapat menjadi mahasiswa tangguh dan merdeka di era kebiasaan baru, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang kreatif, kritis, dan mandiri di era kebiasaan baru ini,” harap Cahyana.
Rektor UM Purworejo, Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan softskill diberikan kepada mahasiswa agar para mahasiswa dapat mengembangkan diri secara optimal. “Sebagaimana kita ketahui bahwa keberhasilan tidak semata-mata dipengaruhi oleh penguasaan pengetahuan dan kemampuan akademik semata tapi juga kemampuan kita dalam mengembangkan kerjasama, pengendalian diri, memotivasi diri, menumbuhkan kepercayaan diri dan sebagainya,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UM Purworejo juga meresmikan sekaligus mensosialisasikan Unit Layanan Konseling Mahasiswa (ULKM) guna membantu mahasiswa mengatasi persoalan dalam studi seperti persoalan kekerasan, problem dalam pendidikan, relasi mahasiswa dengan dosen seperti persoalan nilai dan juga konseling bagi mahasiswa yang dapat menjadi promosi perilaku sehat mahasiswa. “Harapannya ULKM dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa sehingga mahasiswa dapat memperoleh sukses dalam studi secara optimal dan dapat menyelesaikan studi tepat waktu,” ungkapnya.
Adapun narasumber yang dihadirkan pada acara pembukaan pelatihan softskill merupakan seorang Kreator Digital dan Influencer Milenial populer di Indonesia, Sherly Annavita Rahmi, S.Sos, M.SIPh. yang membagikan ilmunya tentang bagaimana sebagai milenial muda mampu bertahan pada era 4.0 diantaranya dengan mengoptimalkan potensi setingkat lebih tinggi. “Untuk mendapat yang belum pernah kita dapatkan, kita harus mau dan siap melakukan yang belum pernah kita lakukan. Masa depan adalah milik mereka yang optimis dan progresif bukan hanya yang pesimis dan realistis,” terangnya.